Menu

Monday 21 December 2015

Bisnis Proses Model Notation




Proses bisnis adalah serangkaian instrumen untuk mengorganisir suatu kegiatan dan untuk meningkatkan pemahaman atas keterkaitan suatu kegiatan (Weske, 2007). Adapun pengertian lain dari proses bisnis (Sparx Sytem, 2004) adalah sekumpulan kegiatan atau aktifitas yang dirancang untuk menghasilkan suatu keluaran tertentu bagi pelanggan tertentu. Menurut Hammer dan Champy dalam Weske (2007) proses bisnis adalah sekumpulan kegiatan yang mengambil salah satu atau banyak masukan dan menciptakan sebuah keluaran yang berguna bagi pelanggan.
Menurut Rummler dan Brache dalam Siegel (2008) proses bisnis adalah sekumpulan kegiatan dalam bisnis untuk menghasilkan produk dan jasa. Kegiatan proses bisnis ini dapat dilakukan baik secara manual maupun dengan bantuan sistem informasi (Weske, 2007). Dalam sebuah proses bisnis, harus mempunyai (1) tujuan yang jelas, (2) adanya masukan, (3) adanya keluaran, (4) menggunakan resource, (5) mempunyai sejumlah kegiatan yang dalam beberapa tahapan, (6) dapat mempengaruhi lebih dari satu unit dalam organisasi, dan (7) dapat menciptakan nilai atau value bagi konsumen (Sparx System, 2004).
Menurut Weske (2007) sebuah proses bisnis terdiri dari serangkaian kegiatan yang dilakukan dalam koordinasi di lingkungan bisnis dan teknis. Serangkaian kegiatan ini bersama-sama mewujudkan strategi bisnis. Suatu proses bisnis biasanya diberlakukan dalam suatu organisasi, tapi dapat juga saling berinteraksi dengan proses bisnis yang dilakukan oleh organisasi lain. 

 Sebuah model proses bisnis terdiri dari serangkaian model kegiatan dan constraint antara model-model kegiatan (Weske, 2007). BPMN merupakan singkatan dari Business Process Modelling Notation, yaitu suatu metodologi yang dikembangkan Business Process Modelling Initiative (BPMI) dalam memodelkan proses bisnis (Object Management Group, 2008). Tujuan dari BPMN adalah menyediakan notasi yang mudah dipahami oleh semua pengguna bisnis dan yang tidak kalah pentingnya adalah untuk memastikan bahwa bahasa XML yang dirancang untuk pelaksanaan proses bisnis dapat dinyatakan secara visual dengan notasi yang umum (Owen and Raj, 2003). Tidak seperti jenis diagram proses bisnis yang sebelumnya, BPMN telah ditambahkan notasi khusus untuk menggambarkan peristiwa berbasis pesan dan pesan lewat diantara organisasi. Adapun notasi yang digunakan pada proses yang lebih kompleks, seperti pada saat proses B2B (business-to-business). Notasi yang dimaksud seperti notasi pesan (message), waktu (timer), tautan (link), dan kondisi kesalahan (error condition).
BPMN juga menciptakan suatu jembatan terstandardisasi untuk gap antara desain proses bisnis dan implementasi proses.
BPMN menggambarkan suatu Business Process Diagram (BPD) yang mana BPD ini didasarkan kepada teknik diagram alur (Flowcharting Technique), dirangkai untuk membuat model-model grafis dari operasi-operasi bisnis. Sebuah Business Process Model kemudian sebuah objek-objek grafis dari jaringan, dimana terdapat aktivitas-aktivitas (misal: kerja) dan kontrol-kontrol alur yang mendefinisikan urutan kinerja.
Penggambaran ini seharusnya menekankan bahwa tujuan dari pengembangan BPMN ini adalah untuk menciptakan mekanisme sederhana bagi pembuatan model-model proses bisnis, dimana pada saat yang sama mampu menangani kompleksitas inhenren dari proses bisnis. Pendekatan ini digunakan untuk menangani persyaratan-persyaratan yang bertentangan yang digunakan untuk mengorganisasikan aspek-aspek grafis dari notasi kedalam kategori-kategori spesifik. Hal ini juga menyediakan elemen-elemen dan diagram yang dipahami. Dalam kategori-kategori dasar dari elemen-elemen, informasi dan variasi tambahan dapat ditambahkan untuk mendukung persyaratan-persyaratan dari kompleksitas tanpa merubah secara dramatis dari bentuk diagram dasar. Empat kategori dasar dari elemen-elemen ini adalah:

  • Flow Objects;
  • Connecting Objects; 
  • Swimlanes; 
  • Artifacts; 

Untuk pemodel yang menginginkan tingkat presisi yang rendah untuk menciptakan model proses bagi pendokumentasian dan tujuan komunikasi, elemen inti ditambah dengan penghubung sehingga akan menyediakan kemampuan menciptakan diagram yang mudah dimengerti.

Untuk pemodel yang menginginkan tingkat presisi yang lebih tinggi dalam membuat model proses, akan menggunakan analisis yang lebih detil atau akan mengatur dengan Business Process Management System (BPMS), detil tambahan akan ditambahkan kepada elemen inti dan ditampilkan melalui penanda internal.

No comments: