Menu

Tuesday 22 December 2015

Perencanaan Arsitektur Enterprise



Enterprise adalah gambaran bisnis pada suatu organisasi dalam bentuk yang kompleks, gambaran ini memiliki jangkauan yang sangat luas meliputi manusia (pelanggan, staff dan kontraktor), proses dan asset yang digunakan untuk mengembangkan dan menghasilkan produk-produk dan service-service, data dan informasi yang disimpan untuk digunakan dalam bisnis, dan mekanisme untuk menyediakan komunikasi dan sekuriti.
Sedangkan Arsitektur Enterprise selanjutnya disebut EA (Enterprise Architecture), adalah sebuah gambaran atau blueprint untuk mengorganisasi semua proses bisnis enterprise, informasi yang dibutuhkan dan teknologi-teknolgi pendukung. Dalam EA terdiri dari defenisi keadaan sekarang (As-Is), Visi status masa depan (“To-Be”) tentang bisnis seperti halnya teknologi, dan cara lain untuk mengatur kompleksitas. 

Seperti yang terlihat pada Gambar diatas Terdapat 4 lapisan dalam EA. Pada lapisan pertama adalah lapisan bisnis yang meliputi pengetahuan dan defenisi mengenai bisnis serta termasuk perhatian terhadap penjaminan/keamanan. Lapisan Kedua adalah lapisan data, pada lapisan ini mendefenisikan data yang penting untuk mendukung bisnis meliputi model-model objek dan data, struktur, defenisi-definisi mengenai data dan aliran informasi termasuk pada layer ini dokumentasi data yang sensitif/krusial dan keamananya. Lapisan ketiga adalah lapisan aplikasi, pada lapisan ini mendefenisikan aplikasi-aplikasi yang menunjang bisnis meliputi deskripsi fungsi dari aplikasi, defenisi dari perancangan aplikasi, interface dan kemampuan untuk dapat diakses termasuk dengan keamanan/jaminan. Lapisan keempat adalah lapisan teknologi, pada lapisan ini mendefenisikan teknologi-teknologi yang menunjang bisnis meliputi lokasi-lokasi bisnis, perangkat keras dan perangkat lunak, jaringan dan keamanan teknologi.

Terdapat berbagai macam definisi dari EAP di beberapa tulisan dan jurnal ilmiah, hal ini disebabkan karena luas dan kompleksnya cakupan yang harus dijangkau. Namun pada tulisan ini kita akan membatasi dengan mengacu pada pendefinisian yang diberikan oleh Steven H. Spewak. EAP adalah proses mendefenisikan arsitektur-arsitektur untuk penggunaan informasi dalam menunjang bisnis dan rencana mengimplementasikan arsitektur tersebut. 
Terdapat 3 kata penting pada defenisi diatas. Pertama adalah kata arsitektur memberikan makna blueprint, gambar atau model dimana terdiri dari 3 arsitektur yaitu arsitektur data, arsitektur aplikasi dan arsitektur teknologi. Khususnya dalam EAP arsitektur mendefenisikan dan menggambarkan data, aplikasi dan teknologi yang diperlukan untuk mensupport bisnis. Kedua adalah kata mendefenisikan. EAP mendefenisikan bisnis dan mendefenisikan arsitektur. EAP adalah proses mendefenisi bukan mendisain, sehingga EAP tidak mendisain system, database atau jaringan. Desain dan pekerjaan implementasi diprakarsai setelah proses pendefenisian EAP telah rampung. Ketiga adalah kata rencana. Umumnya arsitektur mendefenisikan apa (what) yang diperlukan dan rencana pendukung mendefenisikan kapan (when) arsitektur tersebut diimplemetasikan. Sebenarnya arsitektur sendiri dapat menyediakan defenisi-defenisi, standard-standard dan ide-ide yang berguna, tetapi aksitektur tanpa rencana tidak akan mencapai sampai tahap implementasi.
Komponen-komponen Metodologi EAP

Steven H. Spewak membagi metodologi EAP dalam 7 komponen dimana komponen-komponen tersebut dikelompokan berdasarkan lapisan-lapisan logis yang berbentuk kue pengantin. Seperti terlihat pada Gambar 2. dibawah ini, komponen tersebut dikelompokkan dalam 4 lapisan, dimana setiap lapisan mempresentasikan sebuah fokus tugas yang berbeda.


  • Lapisan 1 – Getting started. Pada lapisan ini mendorong kearah pembentukan sebuah rencana kerja EAP dan penekanan pada perlunya komitmen manajemen tingkat atas untuk mendukung dan memberi sumber daya pada 6 komponen/langkah-langkah berikutnya. Lapisan ini hanya mencakup komponen Inisialisasi Perencanaan mencakup hal-hal yang bersifat umum, keputusan terhadap metodologi yang mana yang akan digunakan, siapa yang akan terlibat, dukungan apa yang diperlukan dan alat bantu apa yang akan digunakan.
  •  Lapisan 2 – Where we are today. Lapisan ini menyediakan sebuah garis dasar/titik pangkal untuk mendefenisikan bentuk Architecture masa depan (to be) dan rencana migrasi jangka panjang. Lapisan ini mencakup 2 komponen yaitu:
  1. Pemodelan Bisnis mencakup himpunan/kumpulan sebuah pengetahuan dasar tentang fungsi-fungsi bisnis dan informasi yang digunakan dalam melakukan dan mendukung bermacam-macam proses bisnis.
  2. System dan teknologi saat ini mencakup defenisi dari sistem aplikasi dan platform teknologi pendukung yang ada pada saat ini. Pada bagian ini merupakan level kesimpulan inventori dari sistem aplikasi, data dan platfrom teknologi yang menyediakan sebuah garis dasar/titik pangkal untuk rencana migrasi jangka panjang.
  • Lapisan 3 – the vision of where we want to be. Arah garis panah pada lapisan ini mengandung arti bahwa arsitektur data didefenisikan pertama kali, kedua arsitektur aplikasi, dan terakhir arsitektur teknologi. Pada metode sistem tradisional biasanya melakukan sebaliknya. Lapisan ini mencakup 3 komponen yaitu:
  1. Arsitektur Data – mendefenisikan jenis-jenis data utama yang dibutuhkan untuk membantu bisnis.
  2. Arsitektur Aplikasi – mendefenisikan jenis-jenis aplikasi utama yang dibutuhkan untuk membantu bisnis.
  3. Arsitektur Teknologi – mendefenisikan platfrom teknologi yang dibutuhkan untuk mengatur data dan membantu fungsi-fungsi bisnis.

EAP menggambarkan cetak biru untuk implementasi dan disain dan menempatkan langkah-langkah perencanaan atau pendefinisian ke dalam framework.






No comments: