Bandung
merupakan salah satu destinasi kota wisata yang cukup populer terutama wisata
belanja dan kulinernya, hampir setiap akhir pekan kota Bandung diserbu oleh
berbagai kendaraan dari luar kota yang masuk ke kota Bandung terutama dari
Jakarta. Tingkat hunian Hotel yang selalu penuh setiap akhir pekan bisa menjadi
tolok ukur betapa menggiurkannya bisnis pariwisata di Kota Bandung. Sebagai
pelaku bisnis Hotel, tentu saja perlu siasat yang jitu agar bagaimana kuota
hunian kamar hotelnya tetap penuh di akhir pekan. Selain dari lokasi yang
strategis dan promosi yang baik, tentu saja hotel tersebut menyajikan konsep
hunian atau desain Hotel yang berbeda dari
yang sudah ada sebelumnya.
Konsep
Hotel yang terintegrasi dengan pusat perbelanjaan dan hiburan memang bisa
menjadi One Stop Place untuk
menghabiskan akhir pekan bersama keluarga, tanpa harus kesana kemari dan
bermacet-macetan di jalanan Kota Bandung. Gedung Sate sebagai icon kota Bandung
sudah sangat dikenal oleh seluruh masyarakat, maka tidak heran jika lokasi
disekitarnya cukup strategis untuk dijadikan sebagai lokasi bangunan Hotel
berbintang lima dan perbelanjaan elite.
Dalam
pembangunan Hotel berbintang lima sendiri ada beberapa tahapan yang harus dilalui
dikarenakan Hotel merupakan investasi dengan modal yang sangat besar
dan untuk jangka panjang (long term) sementara peningkatan keuntungan yang kecil dan lambat (low
and slow yield). Beberapa Tahapan yang harus dilakukan adalah :
STUDI KELAYAKAN
Untuk memperkecil risiko, Studi
Kelayakan merupakan suatu hal yang mutlak harus dilakukan, sebelum
melaksanakan proses pembangunan, untuk meyakinkan bahwa pembangunannya punya
prospek yang baik.
Studi kelayakan minimal berisi analisa tentang kekuatan
dan kelemahan, peluang dan hambatan (SWOT Analysis) dan kriteria kelayakan
investasi, artinya pembangunan ini akan menguntungkan atau tidak. Setidaknya ada 7 aspek yang perlu kita perhatikan dalam membangun sebuah
Hotel berbintang lima, yaitu :
1. ASPEK LEGAL,disini tentu syarat utama dalam pendirian Hotel adalah memiliki badan
usaha, kemudian tentu saja memenuhi syarat-syarat perizinan dalam penggunaan
lahan dan pembangunan sesuai prasyarat dari PEMDA setempat, dan syarat
pendirian hotel lainnya.
2. ASPEK ARSITEKTUR DAN TEKNIS, setelah membuat Konsep pembangunan hotel yang
diinginkan, maka Arsitek diminta menginterpretasikannya kedalam sebuah Artist
Impression. Dalam merencanakan pembangunan hotel selain harus memperhatikan
segi keindahan /estetika (Architectural Design) yang sesuai dengan konsep yang
didasari oleh visi & misinya, juga tidak kalah pentingnya segi
fungsi-fungsi operasional didalam hotel.
3. ASPEK MANAJEMEN, yang harus diperhatikan dalam menentukan siapa yang
akan menjadi Calon Pengelola Hotelnya ialah : Pertama, mengetahui apakah
Calon Pengelola dapat dipercaya dan diyakini dapat beradaptasi dengan Budaya Perusahaan dan visi & misinya, Kedua, harus diperhatikan Hak &
Kewajiban masing-masing yang dituangkan dalam Perjanjian Pengelolaan &
Pengoperasian yang akan ditandatangani. Harus win-win Solution.
4. ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA, mempersiapkan sumber daya manusia haruslah dianggap
sebagai hal yang sangat serius. Perusahaan harus mengerti Tenaga kerja
bagaimana dan berapa jumlahnya yang diperlukan oleh Struktur Organisasi
hotelnya, menguasai Perundang-undangan menyangkut hubungan kerja antara
Perusahaan dan Karyawan, seperti kontrak kerja, pengupahan, hak & kewajiban
kedua pihak, pemutusan hubungan kerja, pensiun, pesangon, dsb.
5. ASPEK PEMASARAN, diawali dengan studi dan penelitian tentang pasar
yang ada dan pasar yang potensial, persaingan dan permintaan yang berkembang, maka ditetapkanlah
Strategi Pemasaran.
6. ASPEK KEUANGAN, kalau ada peluang untuk membangun sebuah hotel, buatlah
Studi Kelayakan dulu untuk memperkecil risiko, melihat prospeknya dll. Ingatlah
bahwa pada umumnya pihak Perbankan menganggap bahwa membiayai pembangunan
hotel itu berisiko tinggi dan jangka waktu pengembalian kredit singkat
7. Aspek Lingkungan meliputi :
- Pengamanan & Pemeliharaan Lingkungan
- Pelestarian & Penyeimbangan Eco-system
- Pengelolaan Limbah Padat, Limbah Cair dan Limbah lain yang berbahaya seperti gas, accu bekas
- Bebas dari debu dan asap
- Bebas dari kebisingan
- Budaya hemat energy (effective & efficient)
Untuk tahapan
berikutnya kita menerapkan standard Plan-Do-Check-Action dalam proses
pembangunan Hotel bintang lima tersebut.
Tahapan Perencanaan (Plan)
Pada tahapan ini tentu saja kita membuat sebuah perencanaan
yang sebaik-baiknya dengan memperhatikan aspek biaya, waktu dan kualitas
tentunya. Hal penting yang harus dipersiapkan dalam Perencanaan
Proyek yaitu :
- Identifikasi items pekerjaan yang akan dilaksanakan, mulai dari dokumen-dokumen Perjanjian antara Pemilik dengan Contraktor, berbagai Perijinan dsb.
- Memahami / menterjemahkan Konsep, Artist Impression dan Architectural Design, Gambar-gambar / Blue print dan Gambar-gambar kerja
- Metoda Pelaksanaan
- Kontrak-kontrak
- Sumber Daya Manusia
- Peralatan yang harus disediakan
- Anggaran Biaya dan Cash Flow
- Waktu dan Jadwal pelaksanaan
- Kurva - S
- Menentukan sektor-sektor kritis yang perlu ekstra pengawasan
Tahapan Pembangunan (Do)
Pembangunan fisik sebuah Hotel bertaraf internasional
Berbintang 3 – 5 pada umumnya memakan waktu sekitar 2 tahun setelah
proses dibawah ini dilaksanakan :
1.
PENENTUAN TANAH DILOKASI YANG STRATEGIS
2.
KONSEP PEMBANGUNAN YANG LAYAK JUAL
3.
ARTIST IMPRESSION
4.
ARCHITECTURAL DESIGN
5.
PENYESUAIAN KONSEP
6.
SITE PLAN & DETAIL DRAWING
7.
PENUNJUKAN MANAGEMENT PROYEK
8.
WORKING DRAWING
9.
PEMILIHAN KONTRAKTOR
10.
PELAKSANAAN PROYEK
Pada
Tahapan ini mulai dibuat Site Planning. Site Planning dibuat untuk mengatur &
menempatkan segala sesuatu yang diperlukan dalam Pelaksanaan Pembangunan,
meliputi :
- Gerbang Utama
- Jalan sementara dalam lingkungan
- Alur jalan kerja
- Sistem drainage dan kolam penampungan air
- Directie Keet / Kantor Pimpinan Proyek
Tahapan Pengawasan (Check)
Pada tahapan ini berbagai pekerjaan yang sudah disusun
berdasarkan perencanaan pekerjaan di periksa dan diawasi apakah sesuai dengan
target terutama dari sisi waktu dan biaya. Pengawasan ini terdiri dari;
- Koordinasi antara Pemberi Tugas – Manager Konstruksi – Pengawas – Para Konsultan Arsitektur, Struktur, Mechanical & Electrical – Quantity Surveyor – Kontraktor/s – Group Leader Tenaga kerja lapangan.
- Pengawasan Pengukuran (setting out), Pembongkaran bangunan lama (kalau ada) dan penentian titik-titik Tiang Pancang serta pembuatan 3 (tiga) buah Tiang Indikator.
- Pengawasan / Pengecekan ketegakan Tiang Pancang yang dikerjakan Kontraktor dengan menggunakan alat-alat seperti Theodolit, Mistar Ukur, Benang dan Patok-patok.
Tahapan Action
Pada
Tahapan ini akan dilakukan Action lanjutan terhadap pekerjaan yang sudah
dilaksanakan, apakah perlu dilanjutkan, ditambahkan ataukah harus disusun
rencana lain agar target pekerjaan Proyek Hotel Bintang Lima tersebut dapat
segera diselesaikan sesuai dengan lingkup waktu, biaya dan kualitas.
Demikianlah beberapa
tahapan yang bisa dilakukan dalam membangun sebuah hotel bintang lima dengan
konsep Hotel yang terintegrasi dengan pusat perbelanjaan dan hiburan.
No comments:
Post a Comment